Posts

Showing posts from August, 2015

Teruntuk Kamu

       Teruntuk kamu...     Hai. selamat malam, mungkin hanya dengan kaliamt tak berarti dalam surat ini aku bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan ini. Semoga kamu yang membaca ini mampu memahami dan mengerti apa yang menjadi ketakutan dan kesedihan ku.      Kamu, awal kita bertemu aku bahkan tak pernah melihat apalagi mengenalmu. Semua berjalan baik dan biasa saja. Namun semua ini berubah. ketika hati menentukan arah dia berlabuh. Tanpa ku mengerti hati ini menunjuk kamu sebagai pelabuhan berikutnya dalam perjalanan ini. Memang hati ini aku yang memiliki tetapi aku tak punya kuasa penuh atas hati ini.         Terlintas ragu dalam diri ketika hati yang telah menetapkan namun pikiran selalu membantah bahwa bukan kamu orang yang tepat. Memang hati dan pikiran tak selalu bisa bekerjasama dengan baik. Menimbulkan keraguan amat berat dan kegelisahan amat hebat, namun sekali lagi, pikiran mampu dikalahkan oleh keegoisan hati. Kemudian hati meracuni otak yang mam